Senin, 14 April 2008

Mengenal Tentang Benda Bertuah

Pada dasarnya benda bertuah mempunyai jenis yang bermacam-macam, tetapi pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Jenis Alami
Versi ini meyakini tentang kekuatan alam yang dimiliki oleh suatu benda dengan melakukan pengetesan secara alam. Dalam pengujian benda bertuah dengan cara ini tidak membutuhkan konsentrasi sedikitpun. Semuanya diserahkan kepada alam. Kekuatan yang berada dalam benda bertuah tidak dapat musnah dan kekuatan ini dianggap sebagai kekuatan murni suatu benda.

Jadi jika suatu benda bertuah dinilai mempunyai tuah adalah tuah secara alam. Bukan merupakan isian dari seseorang atau jin yang tinggal di dalamnya. Kekuatan alam biasanya mempunyai sifat yang pasif. Tidak mau bergerak manakala tidak sesuai dengan kemampuannya untuk bergerak, atau tidak ada kekuatan yang menyentuhnya. Contoh yang sederhana misalkan kita sedang menguji kekuatan dan keaslian dari bambu pethuk, maka kita dapat melakukannya pada aliran air yang alami. Jika aliran air tidak mampu membawa bambu ikut dalam alirannya, maka kekuatan dan keasliannya dapat diprediksi bagus dan memenuhi persyaratan keasliannya.

2. Jenis Isian
Versi ini menyebutkan bahwa disamping kekuatan yang berada dalam benda masih terdapat kekuatan yang lain yaitu berasal dari yang membuatnya (manusia; misalkan keris). Jadi kekuatan yang timbul adalah dari kekuatan yang membuat benda, dan kekuatan alaminya kurang diperhatikan. Karena keberadaan kekuatannya yang lebih kecil jika dibandingkan kekuatan isian orang tersebut.

Kekuatan yang berada dalam benda dapat merupakan pencerminan kekuatan orang yang membuat benda tersebut. Dlama proses pembuatan benda pusaka biasanya dilakukan dengan sesirih (lelaku, bertapa, semedi) dan dari kekuatan batin yang dilakukan melahirkan kekuatan baru dalam benda.

Benda bertuah yang mempunyai kekuatan alam dan isian akan tampak seperti halnya isian. Isi yang dimasukkan ke dalam benda pusaka akan menutupi kekuatan alam benda meskipun kekuatan isian berada dibawah kekuatan alam.
Jika benda bertuah dilihat dengan melihat asal usul isi, maka isi benda bertuah tidak dapat dibedakan mana yang merupakan isian atau saluran kekuatan dan mana kekuatan alam yang ada dalam benda tersebut. Kekuatan benda secara alam mempunyai batas. Dan batas inilah yang menjadikan kesulitan untuk menentukan mana kekuatan alaminya dan mana kekuatan isiannya.

3. Jenis Do’a atau Rajahan
Jenis ini yaitu memberikan kekuatan berasal dari orang kemudian disalurkan kedalam asma’ atau rajah yang berada dalam benda akan dijadikan pusaka. Rajahan yang berada dalam benda sebelum rajah tersebut dimasukkan ke dalam benda terlebih dahulu dilakukan ritual yang bertujuan untuk pengisian kekuatan dalam rajah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuatan benda aladah kosong, tetapi kekuatan terdapat pada asma’ atau rajahan. Hal ini biasa digunakan sebagai media penipuan. Penipuan yang dilakukan aladah memperjual belikan asma’ atau rajah kepada orang awam. Tetapi kemampuan yang ada dalam rajah hanya dapat bertahan beberapa bulan atau beberapa tahun saja. Rajah sebenarnya memiliki batas waktu bertahan terhadap kekuatannya.

Sumber : “Magis dan Kekuatan Ghaib” karangan Anan Hajid Triyogo, Penerbit Narasi Yogyakarta 2005

Tidak ada komentar: