Senin, 14 April 2008

Bambu Pethuk



Bambu pethuk atau Pring Pethuk adalah bambu yang memiliki ruas. Pada ruas atas yang sebenarnya adalah menghadap kebawah dan ruas yang bawah tetap pada posisi bawah menghadap ke atas. Dari bermacam-macam keunikan pada bambu, maka bambu Pethuk adalah bambu yang paling jarang terjadi.

Hal ini karena masyarakat Jawa memiliki keyakinan bahwa bambu ini memiliki kekuatan yang besar. Pertemuan ruas ini terjadi karena cacat alam yang dialami bambu, sehingga besar batangnya pun tidak seperti bambu pada umumnya. Bambu Pethuk memiliki bentuk yang lebih kecil dibandingkan bambu pada umumnya. Keaslian dari bambu ini dapat dilihat dari bentuknya yang memang benar-benar simetris.


Sumber : “Benda-Benda Bertuah Masyarakat Jawa” karangan Anan Hajid Triyogo, Penerbit Narasi Yogyakarta 2005

Kul Buntet

Gambar Kul Buntet Air Laut dan Kul Buntet Air Tawar

Kul buntet adalah jenis fosil yang berasal dari siput. Siput yang biasanya menjadi fosil adalah siput air tawar dan siput air laut. Kedua jenis siput ini jika membatu maka disebut sebagai Kul buntet. Biasanya bentuknya adalah sama dengan siput, hanya saja telah membatu dan lubang bagi bawah tertutup.

Proses terjadinya kul buntet adalah keong atau siput terpendam dalam tanah kemudian ada sejenis mineral tertentu yang membungkus atau melekat pada cangkang keong. Dari mineral ini, maka keong akan menjadi batu dan disebut sebagai kul buntet. Pada masyarakat Jawa, yang disebut-sebut sebagai kul buntet adalah siput yang berasal dari air tawar. Kemampuan dari kul buntet biasanya dapat digunakan sebagai jimat anti tembak ( anti senapan api ). Kemampuan tersebut hanya ada pada siput darat yang memang memiliki kekuatan gaib di dalamnya. Tidak semua fosil siput memiliki kekuatan gaib.

Pada siput air laut biasanya berbentuk bulat, tipis ( gepeng ) dan pada bagian bawah terdapat garis berupa lingkaran besar kemudian mengecil dengan garis putaran adalah satu garis. Siput air laut biasanya dianggap tidak memiliki kekuatan gaib sama sekali karena memang keberadaan kekuatannya adalah kecil. Pada masyarakat Jawa, maka yang disebut sebagai kul buntet adalah fosil siput yang memiliki gaib berupa kekebalan, jika terdapat siput yang tidak memiliki kekuatan tersebut, maka ia disebut sebagai benda palsu.

Hal ini tentu menentang dengan keberadaan fisik dari kul buntet jika dilakukan pengujian. Misalkan pada saat sebelum pengujian kul buntet memang memiliki kekuatan kekebalan, sedangkan saat dilakukan pengujian, isi dari kul buntet dipindahkan dan mengakibatkan kekebalannya hilang, maka ia disebut sebagai benda palsu. Hal ini sering terjadi pada saat terjadi perjual belian.



Sumber : “Benda-Benda Bertuah Masyarakat Jawa” karangan Anan Hajid Triyogo, Penerbit Narasi Yogyakarta 2005

Wesi Kuning





Wesi kuning atau Besi Kuning adalah suatu benda yang terbuat dari beberapa unsur sebagai pembentuknya. Dalam masyarakat Jawa, wesi kuning memiliki popularitas yang cukup baik. Bahan untuk membuat wesi kuning adalah emas, perak, perunggu, kuningan, tambaga, meteor, dan mangaan. Ketujuh unsur ini dijadikan satu dalam tempat peleburan, kemudian sang empu membuat cetakan-cetakan kecil untuk membuat benda tertentu.
Dari ketujuh unsur yang menjadi bahan utama tersebut, jumlah atau kadar masing-masing unsur menjadi rahasia bagi sang empu untuk mengantisipasi adanya tiruan dari empu lainnya. Pada umumnya bentuk dari wesi kuning yang ada, adalah berbentuk kacil, mudah dibawa, berwarna kuning keemasan. Bentuk umum yang sering dijumpai adalah berbentuk jarum, gada dengan ukuran mini ( 2-4 cm ), lempengan kecil sebagai gantungan kalung. Pada umumnya manfaat dari wesi kuning adalah untuk kekebalan baik pukulan maupun senjata tajam. Jika berbentuk jarum, biasanya wesi kuning tersebut berada di dalam kepompong ulat. Biasanya pengujian keaslian adalah dilihat dari kemampuan yang dimiliki wesi kuning.

Pengujian tersebut adalah dengan menaruh wesi kuning pada pohon pisang, kemudian pohon tersebut dibacok atau ditembak dengan senapan angin dengan jarak yang sangat dekat.


Sumber : “Benda-Benda Bertuah Masyarakat Jawa” karangan Anan Hajid Triyogo, Penerbit Narasi Yogyakarta 2005

Makna Kekuatan Ghaib

Makna Benda Bertuah
Benda bertuah. Tuah artinya makna atau arti, namun bisa juga diartikan sebagai manfaat. Hal ini menjadikan manfaat apabila mempunyai kekuatan fisik dan ghaib yang dapat diperoleh dari benda tersebut. Daya ghaib benda bertuah mempunyai arti benda bertuah akan menimbulkan reaksi atau akan menunjukkan kemampuannya secara alami atau secara wajar. Daya setiap benda mempunyai besar dan ukuran kekuatan fisik dan ghaibnya yang beragam dan bervariasi.

Daya dapat berupa kekuatan yang ada secara alami, buatan dan terisi. Secara alami benda bertuah memiliki kekuatan tersendiri yang tidak bisa disamai oleh benda isian (buatan)ataupun benda terisi. Tetapi ada kalanya jin yang berada dalam benda akan menutupi kekuatan alaminya hingga terkesan bahwa benda tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar.

Kekuatan alami suatu benda bertuah selalu bersifat pasif. Disini berarti bahwa benda tidak bereaksi manakala tidak dikenakan atau dilewati oleh kekuatan alami atau buatan lainnya. Seperti halnya pagar rumah dibuat pasif untuk menahan serangan dari kekuatan jahat yang hendak masuk kedalam rumah. Jika tidak ada kekuatan yang akan masuk, maka kekuatan alaminya akan tetap seperti apa adanya (diam).

Kekuatan benda terisi (ditempati makhluk halus) mempunyai sifat yang aktif bisa kasar dan bisa halus. Kekuatan ini biasa terdapat pada pohon yang masih hidup atau batu besar yang kokoh. Tempat pun juga bisa dikatakan bertuah. Jika ada kekuatan jin yang menguasai tempat tersebut, maka tempat tersebut akan sulit dijamah dan disinggahi oleh orang awam. Kekuatan ghaib yang berada pada tempat, pohon, atau batu dan sejenisnya mempunyai sifat yang kasar dan aktif.

Kekuatan ghaib buatan adalah kekuatan yang diberikan melalui do’a atau rajah. Bisa juga dalam mengisi benda dengan dilakukan berpuasa atau bersemedi hingga mencapai titik puncak kekuatan yang dimiliki oleh orang yang mengisi. Hal ini (pengisian) biasa dilakukan pada benda pusaka berasal dari logam, batu, kain, atau kulit hewan.

Benda bertuah menjadi benda yang dianggap berperan bagi seorang yang membawanya. Sebenarnya bila disebut sebagai benda ghaib, maka sebutan ghaib tersebut kurang tepat. Karena hal-hal yang ghaib adalah hal yang belum terlihat dan belum tampak di mata. Tetapi benda tersebut seharusnya disebut sebagai benda bertuah atau benda pusaka.
Hingga saat ini kemampuan teknologi belum mampu menciptakan alat untuk mendeteksi kekuatan ghaib yang berada dalam benda pusaka. Benda pusaka menjadi sebuah barang yang dicari dan diperjual belikan. Jual beli dalam dunia spiritual biasa disebut dengan mahar atau mas kawin.

Ghaib adalah sesuatu yang menjadi tabu, apabila diceritakan kepada orang awam yang belum mengenal sama sekali tentang ghaib. Kekuatan benda bertuah sering menjadikan sebuah kesombongan yang mengantarkan kepada sifat dasar dari orang yang membawanya menjadi bersifat emosional. Pengaruh dari benda bisa menjadikan sifat emosional tumbuh dan berkembang manakala kekuatan yang berada dalam benda tersebut mempunyai sifat panas dan jahat.


Sumber : “Magis dan Kekuatan Ghaib” karangan Anan Hajid Triyogo, Penerbit Narasi Yogyakarta 2005

Mengenal Tentang Benda Bertuah

Pada dasarnya benda bertuah mempunyai jenis yang bermacam-macam, tetapi pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Jenis Alami
Versi ini meyakini tentang kekuatan alam yang dimiliki oleh suatu benda dengan melakukan pengetesan secara alam. Dalam pengujian benda bertuah dengan cara ini tidak membutuhkan konsentrasi sedikitpun. Semuanya diserahkan kepada alam. Kekuatan yang berada dalam benda bertuah tidak dapat musnah dan kekuatan ini dianggap sebagai kekuatan murni suatu benda.

Jadi jika suatu benda bertuah dinilai mempunyai tuah adalah tuah secara alam. Bukan merupakan isian dari seseorang atau jin yang tinggal di dalamnya. Kekuatan alam biasanya mempunyai sifat yang pasif. Tidak mau bergerak manakala tidak sesuai dengan kemampuannya untuk bergerak, atau tidak ada kekuatan yang menyentuhnya. Contoh yang sederhana misalkan kita sedang menguji kekuatan dan keaslian dari bambu pethuk, maka kita dapat melakukannya pada aliran air yang alami. Jika aliran air tidak mampu membawa bambu ikut dalam alirannya, maka kekuatan dan keasliannya dapat diprediksi bagus dan memenuhi persyaratan keasliannya.

2. Jenis Isian
Versi ini menyebutkan bahwa disamping kekuatan yang berada dalam benda masih terdapat kekuatan yang lain yaitu berasal dari yang membuatnya (manusia; misalkan keris). Jadi kekuatan yang timbul adalah dari kekuatan yang membuat benda, dan kekuatan alaminya kurang diperhatikan. Karena keberadaan kekuatannya yang lebih kecil jika dibandingkan kekuatan isian orang tersebut.

Kekuatan yang berada dalam benda dapat merupakan pencerminan kekuatan orang yang membuat benda tersebut. Dlama proses pembuatan benda pusaka biasanya dilakukan dengan sesirih (lelaku, bertapa, semedi) dan dari kekuatan batin yang dilakukan melahirkan kekuatan baru dalam benda.

Benda bertuah yang mempunyai kekuatan alam dan isian akan tampak seperti halnya isian. Isi yang dimasukkan ke dalam benda pusaka akan menutupi kekuatan alam benda meskipun kekuatan isian berada dibawah kekuatan alam.
Jika benda bertuah dilihat dengan melihat asal usul isi, maka isi benda bertuah tidak dapat dibedakan mana yang merupakan isian atau saluran kekuatan dan mana kekuatan alam yang ada dalam benda tersebut. Kekuatan benda secara alam mempunyai batas. Dan batas inilah yang menjadikan kesulitan untuk menentukan mana kekuatan alaminya dan mana kekuatan isiannya.

3. Jenis Do’a atau Rajahan
Jenis ini yaitu memberikan kekuatan berasal dari orang kemudian disalurkan kedalam asma’ atau rajah yang berada dalam benda akan dijadikan pusaka. Rajahan yang berada dalam benda sebelum rajah tersebut dimasukkan ke dalam benda terlebih dahulu dilakukan ritual yang bertujuan untuk pengisian kekuatan dalam rajah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuatan benda aladah kosong, tetapi kekuatan terdapat pada asma’ atau rajahan. Hal ini biasa digunakan sebagai media penipuan. Penipuan yang dilakukan aladah memperjual belikan asma’ atau rajah kepada orang awam. Tetapi kemampuan yang ada dalam rajah hanya dapat bertahan beberapa bulan atau beberapa tahun saja. Rajah sebenarnya memiliki batas waktu bertahan terhadap kekuatannya.

Sumber : “Magis dan Kekuatan Ghaib” karangan Anan Hajid Triyogo, Penerbit Narasi Yogyakarta 2005

Kekuatan Ghaib

Tuhan memberikan kepada kita nurani, rohani, jasad dan semua yang ada pada diri kita. Kekuatan fisik dan kekuatan batin mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupa kita. Adapun kekuatan batin dan fisik jika diolah makan akan mendapat hasil yang diinginkan.
Kekuatan fisik akan membawa kesehatan, dan batin akan membawa kita dalam ketenangan dan ketentraman batin. Jika kedua kekuatan berjalan berselaras maka kita akan menemui kesehatan jiwa dan raga.

Kita terlahir dari batin kedua orang tua kita yang menyatu, kemudian terjadi pernikahan batin. Dan kita terlahir oleh kekuatan batin kedua orang tua kita. Kekuatan adalah apa yang ada dalam sebuah benda yang akan mejaga benda tersebut dari kekuatan-kekuatan lain yang bisa berupa kekuatan ghaib dan kekuatan fisik. Benda yang memiliki kekuatan ghaib bisa merupakan benda hidup dan benda mati. Benda hidup misalnya manusia, hewan, jin, setan, dan sejenisnya. Sedangkan benda mati merupakan benda yang telah diberi kekuatan alam oleh Tuhan, atau isian dari manusia atau jin.

Kekuatan ghaib mempunyai banyak jenis dan karakteristik, dimana kekuatan itu lahir atau ada setelah terjadi pergeseran dengan kekuatan ghaib lainnya. Kekuatan ghaib bisa lahir dari kekuatan ghaib lainnya.

Kekuatan ghaib mempunyai jenis yang beraneka ragam dengan cara pandang yang bervariasi. Misalkan memandang dari kekuatan yang timbul dari benda yang dianggap bertuah, maka dapat dibedakan besar kecilnya kekuatan yang timbul. Jika dipandang dari mana asal kekuatan ghaib itu ada, maka dapat dibedakan antara lain kekuatan ghaib alam, kekuatanghaib isian, kekuatan ghaib dari penghuni yang ada dalam benda tersebut. Dalam dunia spiritual, kekuatan ghaib mempunyai peranan yang dianggap vital dan tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Kekuatan ghaib mempunyai tingkatan kekuatan yang berurutan yaitu :

1. Kekuatan Tuhan
Kita dianjurkan agar mempelajari kehidupan dan mengerti kebesaran Tuhan, tetpai kita dianjurkan untuk tidak memikirkan darimana Tuhan itu ada. Hal ini tidak akan dapat terkuak karena Tuhan menciptakan kita dengan keterbatasan pikir dan keterbatasan dalam segala hal.
Tuhan menjadikan alam sebagai pelajaran yang besar untuk mengenai hal ghaib, karena Tuhan menciptakan semua yang ada di alam secara ghaib. Sesungguhnya pikiran kita tidak dapat menjangkau apa yang dimaksudkan oleh Tuhan dengan menciptakan alam ini. Ini adalah misteri yang menjadi rahasia alam yang belum terjamah.

2. Kekuatan Batin
Kekuatan batin mempunyai peranan yang sanagt penting dalam hidup. Sebenarnya kekuatan itu ada sejak kita lahir dan akan menjadi kuat apabila kita mempelajari, memahami dan mengerti tentang ilmu kebatinan. Contoh sederhana : kekuatan batin itu sering memberikan bisikan kepada kita tentang apa yang akan kita lakukan. Itulah kekuatan batin, naluri, atau insting yang kita miliki sejak lahir.

Contoh sederhana ini adalah merupakan bisikan ghaib yang orang lain tidak bisa mengetahuinya. Jika seseorang memiliki pikiran yang bisa dibaca oleh orang lain, maka kekuatan yang berada dalam diri orang tersebut masih lemah dan mudah dipengaruhi oleh kekuatanghaib seperti gendam, atau sejenisnya.

3. Kekuatan Tenaga Dalam
Kekuatan tenaga dalam berada dibawah kekuatan batin karena mempunyai sifat yang kasar dan tidak permanen berada dalam diri manusia. Bentuk dari kekuatan ini berupa susunan tenaga yang disimpan di dalam bagian tubuh.

Kekuatan yang tersimpan pada umumnya akan tersimpan pada bagian sekitar pusar dan bisa terdapat disekitar ulu hati. Kekuatan tenaga dalam dapat melindungi tubuh dari benda-benda tajam, tergantung darimana seseorang menguasai kekuatan tenaga dalam.
Terjadinya susunan tenaga yang tersimpan dalam tubuh ini adalah tanpa sengaja tersimpan dan terbentuk pada saat latihan pernafasan yang dilakukan. Latihan pernafasan dilakukan dengan disertai konsentrasi memohon kekuatan kepada sang pencipta.

4. Kekuatan Jin
Kekuatan Jin adalah kekuatan yang lebih kasar jika dibandingkan dengan kekuatan tenaga dalam. Kekuatan jin sebenarnya hampir menyamai kekuatan tenaga dalam, hanya saja biasanya memiliki kekuatan yang lebih kasar dan pada umumnya mempunyai sifat yang kotor.
Banyak masyarakat jawa yang mendalami kekuatan jin, namun tidak menyadari bahwa kekuatan itu menyesatkan dan membuat lupa dengan keberadaan Tuhan. Jin pada umumnya mempunyai sifat yang jahat dan suka membuat masalah.

Jika ada sebuah permasalahan yang menyangkut hal ghaib, misalnya kesurupan. Maka untuk melepas jin yang merasuki seseorang, maka untuk mengusirnya dilakukan perkelahian antara jin yang ada dalam orang kesurupan dengan orang yang menolong. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika kekuatan jin yang hendak mengusir lebih rendah jika dibandingkan dengan kekuatan jin yang merasuki. Tentunya akibat yang fatal akan terjadi dan bisa jadi hingga menyebabkan kematian pada orang yang kerasukan.

5. Kekuatan Benda Bertuah
Benda bertuah adalah benda yang memilikikekuatan ghaib dan fungsi fisik. Bertuah bisa karena keberadaan jin didalamnya atau karena sifat alami dari benda itu sendiri. Termasuk paling bawah adalah bendanya sedangkan tuah dari jin berada sama dengan kekuatan jin.
Kekuatan benda bertuah sebenanrnya sangat rendah jika dibandingkan dengan kekuatan batin, tenaga dalam, dan jin. Mengapa demikian? Kekuatan benda bertuah pada dasarnya memiliki kekuatan ghaib berasal dari kekuatan paduan yang menyatu dalam benda sehingga terbentuk kekuatan baru yang dianggap dapat dimanfaatkan.

Kekuatan ghaib yang berada pada benda hidup mempunyai banyak versi kepercayaan tentang keberadaannya yang dibedakan menurut asal usul dari mana kekuatan itu lahir, tumbuh, dan berkembang. Kekuatan ghaib belum bisa diukur besar kecilnya oleh alat teknologi yang canggih seperti saat ini. Namun dengan magnit (kompas) akan dapat menunjukkan keberadaan kekuatan ghaib tersebut.

Ghaib sendiri mempunyai arti bahwa ia tidak bisa tampak oleh mata, hanya saja ia mempunyai wujud, bentuk, dan peranan. Ghaib sendiri ada sejak manusia belum tercipta.
Semua wujud dari ghaib sendiri belum ada yang mampu melihat dengan mata telanjang dengan dunianya. Jika ada orang yang mampu melihat setan, maka orang itu belum tentu dapat melihat dunia kehidupan mereka. Dan ia belum tentu dapat melihat jin (wujud aslinya), malaikat, surga, atau neraka. Pada umumnya mereka hanya melihat aura yang menampilkan sosok bentuk yang bermacam-macam. Ghaib berupa benda konkret tetapi abstrak.

Sumber : “Magis dan Kekuatan Ghaib” karangan Anan Hajid Triyogo, Penerbit Narasi Yogyakarta 2005